laman

PILIH BAHASA



English French German Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Italian

Rabu, Juni 29, 2011

Keajaiban Doa Menyelamatkan Dari Bencana

Keajaiban doa menyelamatkannya dari maut itu benar-benar nyata, Allah memberikan pertolongan justru disaat dirinya tengah berputus asa berada diujung lorong maut. Seorang bapak bertutur bahwa dirinya mengidap radang kantung empedu. bahkan dokter menyebutkan Sakitnya sulit untuk disembuhkan. Awalnya ia merasakan rasa dingin dikakinya naik ke paha, perut hingga ke ubun-ubun. Rasa dingin itu berjalan begitu perlahan. Terbayang sudah nyawa berada diujung kematian, tuturnya dengan berlinang air mata. Semua perbuatan dimasa lalu yang kotor dan penuh dosa terlihat semua. Sejak kecil dirinya dididik dengan ketaatan beragama. Selesai sekolah SMA ia pergi ke Ibukota, perjalanan hidupnya berlalu begitu sangat cepat. Awalnya usaha kecil-kecilan yang dirintis dengan berdagang pakaian semakin maju.

Kesuksesan di dalam usahanya telah merubah kehidupannya yang semakin membuat jauh dari agama. Kehidupan malam dan minuman keras telah membuatnya terlena. Ia tersadar justru kondisi sakitnya parah. Terbaring di Rumah Sakit. Rasa nyeri begitu yang teramat luar biasa dirasakannya membawa dirinya dilorong batas antara kehidupan dan kematian. Ia melihat bayangannya sendiri. Dirinya melihat kehidupan masa lalu seperti melihat film yang aktornya adalah dirinya sendiri. Semua terlihat begitu jelas dan nyata. Bagaimana dirinya pernah menyia-nyiakan anak dan istrinya karena menuruti kesenangan. Sampai dirinya menangis tersedu-sedu menyesali semua kebodohan yang pernah dilakukannya. Memohon ampun kepada Allah atas perbuatannya dan meminta maaf kepada anak-anak, istrinya. Pada saat itulah ia meminta istrinya dan istrinya segera bergegas untuk shodaqoh ke Rumah Amalia agar Allah berkenan memberi kesembuhan suaminya. Pada saat itulah ketika sakit mendera, keputusasaan, kehilangan harapan membuat hidup menjadi tersiksa. Keresahan menyelimuti hatinya. Setelah diperiksa kemungkinan besar harus dioperasi, tetapi menunggu hasil ronsen. Karuan saja hal itu membuatnya menjadi panik. bagaimana mungkin tidak operasi, tubuhnya masih terasa sakit. Ia hanya bisa pasrah, hanya kepada Allah memohon pertolongan.

Di Rumah Sakit, lampu sudah menyala, operasi seolah sudah pasti dilakukan. Ia tiada henti beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Tak lama kemudian ada seorang dokter masuk, membawa hasil ronsen. Mencopot sarung tangan dan Dokter itu mengatakan padanya. 'Bapak, menurut hasil pemeriksaan. Bapak tidak perlu dioperasi.' 'Subhanallah' Ia hampir tidak percaya. Sungguh menakjubkan. Ia menangis tersedu-sedu bahagia. Alangkah indahnya hidup ini menerima anugerah disaat harapan itu mulai sirna. matanya nampak berkaca-kaca penuh keharuan. 'Saya yakin doa anak-anak Amalia didengarkan oleh Allah, terima kasih Ya Allah atas karuniaMu.' Tak henti ucapkan hamdalah. Keharuan dan kebahagiaan terpancar dari wajahnya. 

Tidak ada komentar: