laman
Minggu, Juli 19, 2009
bersyukur atau mengingkari by Abdul
Ingin bertambah nikmat dan bertambah-tambah nikmatnya kuncinya adalah bersyukur dan bersyukur. Menurut Ibnu Faris, kata na‘ima mengandung makna pokok ‘kelapangan’ dan ‘kehidupan yang baik’. Kata ini juga bermakna segala sesuatu yang diberikan seperti rezeki, harta, atau lainnya. [Ensiklopedia PSQ]
Adalah hal yang logis saja bila kita memperoleh nikmat [kelapangan] dada kitapun turut menjadi lapang. Semakin kita syukuri nikmat-nikmat maka semakin lapang dada ini. [An Naml:40] “barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri”.
Namun sebaliknya jika kita mengingkari [tidak mensyukuri] atau mengingkari atau tidak menerima nikmat-nimat itu, maka sebagai akibatnya dada kita menjadi semakin sepit, semakin menjadi tidak menerima, menjadi sakit dan serterusnya.
[Ibrahim:7].
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih
[Ali 'Imran:145]
[145]. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
[Luqman:12]
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
[An Naml:40]
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
[Az Zumar:7].
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar