Potret keseharian dari seorang bocah cilik yang lagi belajar berjalan, yang mau tak mau, rela tak rela, kudu melewati proses pembelajarannya itu dangan jatuh bangun, sakit dan tangis, namun tiada keluar keluh kesah apalagi berrputus asa dan harapan akan wujudnya bisa berjalan. Berawal dari menggulingkan diri ke kiri dan ke kanan, mengesot-ngesot, merangkak-rangkak, merambat-rambat, kemudian tegak berdiri diatas kakinya, selanjutnya berjalan dan berlari-lari.
Begitu juga dengan bersyukur ada yang menyampaikannya dengan cara berucap terimakasih, alhamdulillah, sujud syukur dan seterusya. Salah satu ciri kekhasan bersyukur adalah menyadari bahwa semua yang disandang dan diterima hakikatnya adalah pemberian dari Allah.
Tapi bagaimana kalau tidak merasa dikasih, tidak merasa diberi dan tidak merasa menerima? Akankah keluar rasa bersyukurnya? Tentunya tidak, karena tidak merasa menerima maka tidak merasakan apa-apa sehingga tidak mungkin keluar bersyukurnya. Ketiadaan rasa menerima ini dikarenakan ketiadaan informasi di dalam otak, sehingga otak kita tidak bisa mencitrakan pemberian itu ke dalam rasa menjadi kenikmatan.
Supaya bisa merasa dan merasakan menerima, mestinya tinggal dikasih tahu saja si otaknya itu. Karena si otak kalau tidak beri tahu bahwa satu kali satu itu sama dengan satu, maka otak kita tidak akan pernah tahu jawabannya? Sekarang kita tinggal kasih tahu saja apa-apa yang belum diketahui oleh si otak itu.
Hai otakku, bahwa pendengaran, penglihatan dan hati itu bukan miliku, tetapi milik Allah yang maha mendengar, yang maha melihat, yang maha halus, yang diberikan, dialirkan kepadamu agar kamu bersyukur. Karena pada pendengaran, pada penglihatan dan pada hati itu ada nikmat-nikmat yang tidak akan pernah bisa dihitung-hitung jumlahnya. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'” [QS Alnahl:18].
Maka sampaikan rasa terimakasihmu itu kepada-Nya, terimakasih ya Allah, alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, sampai habis sombong kita, takkbur kita, karena sudah berani-beraninya mengaku-ngaku miliknya Allah sebagai memilikku, serahkan saja semua sampai plong, sampai tiada tersisa, Robbana wa laka’lhamd.
Mari kita belajar bersyukur kepada Allah. “Dan Dia yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur” [Al Furqaan:62]
[An Nahl:78]
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
[Al Maa'idah:6]
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
[Az Zumar:66]
Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur."
[Al Qashash:73]
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
[Al Anbiyaa':80]
Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur.
[Faathir:12]
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap di minum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.
[An Nahl:14]
Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan, agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
[Al Anfaal:26]
Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.
Oleh Abdul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar