laman

PILIH BAHASA



English French German Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Italian

Jumat, November 27, 2009

18 bayi tertular AIDS


Kasus HIV/AIDS di Bekasi

[BEKASI] Sebanyak 18 bayi di Kota Bekasi positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Sebagian besar balita yang terinfeksi HIV ini tertular oleh ibunya. Hingga saat ini, penanganan mereka masih belum maksimal.

"Bayi-bayi tersebut sekarang masih kami tangani secara serius. Mereka dipantau dan mendapat perhatian khusus oleh para tenaga medis yang berada di puskesmas dan rumah sakit di Kota Bekasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Retni Yonto kepada wartawan di Bekasi, Rabu (25/11).

Menurut Retni, 18 bayi terkena HIV/AIDS itu dari sejumlah rumah sakit di Kota Bekasi ditemukan setelah dilakukan tes laboratorium beberapa kali. Saat ini, rumah sakit klinik dan puskesmas yang bisa menangani HIV/AIDS hanya Klinik VCT, RSU Bekasi, RS Ananda, Puskesmas Pondok Gede, Klinik Mitra Sehati, Puskesmas Jatiasih, Puskesmas Bintara Jaya, dan Puskesmas Rawa Lumbu.

"Penderita HIV kebanyakan dari golongan tak mampu sehingga bingung dan tidak tahu banyak soal virus ini dan penanganannya," tutur Retni.


Terus Meningkat

Sementara itu, penanggung jawab Klinik Mitra Sehati yang menangani kasus HIV/AIDS, Rahmad Jamaludin menyebutkan jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bekasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan, virus ini mulai ditemukan tidak hanya pada kalangan berisiko tinggi, tetapi juga pada populasi umum. Hal itu menyebabkan pemantauan harus dilakukan menyeluruh.

Menurut Rahmad, penyisiran terhadap kalangan populasi umum ini mulai dilakukan sekitar tahun 2006. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, baru terdapat beberapa kasus kasuistik.

"Jika sampai banyak ditemukan yang positif pada populasi umum ini, berarti, kan, HIV/AIDS semakin menyebar dan semua saja berisiko tinggi terkena," kata Jamaludin.

Jamaludin mengatakan, sekitar 70-70 persen penularan HIV melalui jarum suntik, terutama kepada pengguna narkoba. Berdasarkan data yang ada, jumlah keseluruhan kasus HIV/AIDS di Kota Bekasi sejak 1998 sampai 2008 mencapai 1.060 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 orang di antaranya meninggal dunia.

Meski demikian, lanjut Jamaludin, diperkirakan jumlah penderita HIV di Kota Bekasi lebih besar daripada yang didata. Sebab, sejumlah orang tidak mengetahui bahwa telah mengidap penyakit tersebut. Kalaupun tahu, masih banyak yang menutup diri dan tidak tahu harus berobat ke mana.

"Kasus HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es. Artinya, jumlah kasus yang belum terdata dan tercatat malah jauh lebih besar," katanya. [E-5]

Tidak ada komentar: