laman

PILIH BAHASA



English French German Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Italian

Jumat, Maret 06, 2009

CALEG TAK BERMORAL BEBAS MASUK

Partai Abaikan Proses Rekrutmen, Caleg Tak Bermoral Bebas Masuk

Mahalnya biaya poltik di Indonesia , membuat para caleg partai politik melakukan berbagai cara untuk membiayai kampanyenya. Ada dana yang diperoleh dengan cara halal dan adapula dengan cara tak halal. Jika mendapatkan secara halal akan berdampak positif bagi caleg tersebut. Namun jika sebaliknya moral caleg diajamin bersih, caleg tersebut secar tidak langsung melakukan penipuan kepada para calon pemilihnya.

Kita lihat saja di Bali, seorang caleg tertangkap basah melakukan kegiatan pencurian kayu (illegal logging) di kawasan hutan Belimbing Sari, Jembrana, Bali. Hasil penjualan kayu ilegal ini akan digunakan untuk membiayai kampanye dirinya. Selain itu Di Bandar Lampung lain lagi seorang caleg, tertangkap basah di Pelabuhan Bakaheuni tengah membawa 12 kilogram daun ganja. Ganja-ganja tersebut rencananya akan dibawa dan dijual ke sejumlah lokasi di Pulau Jawa. Lagi-lagi pelaku terpaksa menjual ganja untuk membiayai kampanye dirinya sebagai calon legislatif DPRD Bandar Lampung.

Apa jadinya jika kejahatan para caleg ini tidak terbongkar dan menjadi anggota legislatif. Lembaga legislatif akan dikotori oleh orang-orang tak bermoral, mereka bagaikan musang berbulu domba. Jabatan sebagai wakil rakyat akan dimanfaatkan mereka untuk malancarkan aksi kejahatan. Hanya karena segelintir orang yang tak bermoral ini mengakibatkan seluruh anggota legislatif tercoreng citranya di mata masyarakat.

Kelihatanya bukan karena faktor biaya politik yang mahal mengakibatkan para caleg bermodal pasa-pasan menacari dana berkampanye melalui kegiatan kriminal. Namun disebabkan partai politik peserta pemilu telah mengabaikan proses rekrutmen para calegnya. Parpol terlalu disibukkan dengan persiapan memenangkan pemilu ketimbang memperhatikan kualitas para caleg. Dengan ruang kebebasan atau ruang demokrasi yang terbuka begitu luas, maka semua orang latah ingin menjadi caleg. Tidak pernah mempunyai pengalaman berpolitik, tidak pernah aktif di organisasi politik dan tidak memiliki dana, lalu tiba-tiba karena ditawarkan kemudian orang mau menjadi caleg. Akhirnya penjahat pun melegang masuk jadi caleg.

Hasannudin
Jl. Giring-giring, Depok II, Jawa Barat (mbs)

Tidak ada komentar: